LEGENDA GUNUNG ARJUNO

Jumat, November 02, 2012


“Legenda Gunung Arjuno”

Dalam kisah pewayangan, kita sering mendengar tentang Pandawa Limo, yaitu : Yudistira, Bima, Arjuno yang berarti bersinar, Nakulo, dan Sadewo.
Diantara Pandawa Limo, Arjuno adalah sosok pewayangan yang paling ganteng, gagah dan sakti mandraguno. Pada kesempatan ini saya akan bercerita tentang “Arjuno”.
Pada suatu ketika Arjuno ingin bertapa di sebuah gunung. Ia bertapa dengan sangat tekun, hingga berbulan-bulan lamanya. Karena ketekunannya sampai-sampai tubuhnya mengeluarkan sinar yang memiliki kekuatan yang sangat luar biasa. Karena peribawanya yang hebat, burung-burung pun tidak ada yang berani terbang diatasnya. Kalau sampai ada burung yang terbang diatasnya atau berani terbang diatasnya …… wah …….. pastilah jatuh tersungkur, jadi makhluk apapun tidak ada yang berani mengganggu.
Arjuno yang begitu khusuknya bersemedi, ternyata menimbulkan kekacauan di kahyangan Suralaya. Kahyangan geger. Kawah Condrodimuko mendidih menyemburkan muntahan lahar. Bumi berguncang, petir menggelegar disiang bolong. Terjadi hujan yang menyebabkan banjir, menyebarkan penyakit, orang yang sore sakit, pagi langsung is dead (mati). Bahkan gunung tempatnya bertapa menjadi terangkat menjulang ke langit. Langit kelap-kelap ….
Para Dewa sangat kuatir, mereka berkumpul mengadakan sidang dipimpin oleh Batara Guru.
Batara Guru    : “Ada apa gerangan yang terjadi di Marcapada, kakang Narada. Hingga      
   Kahyangan menjadi geger” sabda Batara Guru.
Narada            : “Ampun batara Guru, Arjuno sedang bersemedi itulah penyebabnya.
Akhirnya dari sidang para dewa diputuskan bahwa Batara Naradalah yang bakal menyelesaikan masalah. Batara Narada mengirimkan para bidadari untuk menggoda Arjuno.
Bidadari           : “kakang Arjuno yang ganteng dan perkasa bangunlah”, goda sang bidadari
   dengan suara merdunya.
Bukannya tergoda, Arjuno malah semakin tekun dan gunung yang dipakai untuk bertapa semakin tinggi. Karena bidadari-bidadari cantik tidak berhasil, maka turun langsung Batara Narada ke Marcapada.

Sesaat ia terbang, ngiter-ngiter diangkasa, mencari titah yang menjadi sumber goro-goro.
Batara Narada : ”Oh ….. oh ….. dilihatnya Arjuno sedang bertapa di puncak gunung. Dengan
   suara penuh kesabaran bersabda “Cucuku Arjuno bangunlah dari tapamu,
   semua orang
   bahkan para Dewa akan menjadi celaka bila kau tak mau menghentikan
   tapamu”.
Arjuno              : ”Emang gue pikirin”.
Arjuno mendengar panggilan tersebut, tapi karena keangkuhannya dia tidak bangun malah semakin tekun. Dia berfikir bila dia tidak mau bangun pasti dewa akan binggung akan memberi banyak senjata dan kesaktian. Batara Narada gagal membangunkan Arjuno maka dia kembali ke kahyangan dan sidang susulan pun dilakukan.
Dari hasil sidang, Batara Ismaya yang sudah menjelma menjadi semar diutus untuk membangunkan tapa Arjuno. Bersama Togog mereka bersemedi di masing-masing sisi gunung tempat Arjuno bertapa. Berkat kesaktian tubuh mereka berubah menjadi tinggi dan besar hingga melampaui puncak gunung, lalu mereka mengeruk bagian bawah dan memotongnya, mereka melemparkan puncak gunung itu ke tempat lain. Buum …… Bleeng !!!!! suara gunung yang dilemparkan itu mengagetkan Arjuno. Arjuno segera terbangun dari tapa nya , ia diberi nasehat oleh Semar bahwa tindakannya itu tidak benar. Arjuno pun minta maaf atas tindakannya, gunung tempat Arjuno bertapa itu diberi nama itu Gunung Arjuno. Potongan gunung yang di lempar diberi nama Gunung Ukir.
Nah ……… demikianlah legenda Gunung Arjuno yang terjadi akibat ulah Arjuno yang angkuh. Tetapi ada juga yang dapat kita teladani dari Arjuno yaitu ia mau meminta maaf.


Sekian dan terima kasih.
0 Komentar di Blogger
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda

0 komentar:

FOR RENT

Contact me:

FOR RENT

Contact me:

FOR RENT

Contact me: